Rumah Tapak, Pilihan Properti Kepemilikan Bisa Jadi Investasi – Hunian merupakan hal yang penting dengan banyak pilihan di zaman sekarang. Tidak hanya rumah yang dibangun di atas lahan, hunian bisa berupa rumah vertikal berwujud rusun atau apartemen. Rumah tapak menjadi salah satu opsi hunian primadona bagi para pencari rumah.
Jenis hunian ini termasuk murah dan lebih nyaman agar dapat dihuni daripada menyewa apartemen. Selain itu, tempat tinggal ini juga sangat banyak ditemukan di Indonesia. Ada banyak pilihan landed house yang bisa menyesuaikan dengan keinginan pemiliknya.
Rumah Tapak, Pilihan Properti Kepemilikan Bisa Jadi Investasi
Rumah Tapak, Pilihan Properti Kepemilikan Bisa Jadi Investasi – Sesuai dengan namanya, properti ini menapak di atas tanah secara langsung. Awalnya, hunian ini terpisah dengan rumah lainnya dan berjarak cukup jauh. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, rumah ini menjadi bersandingan karena harga tanah sudah semakin mahal.
Alasan banyaknya yang menyukai tipe properti inia dalah model semakin beragam. Mulai dari minimalis, rumah Jepang, rumah modern tropis, dan Skandinavia. Konsep dan luasnya yang berbeda bisa disesuaikan kebutuhan masyarakat.
Perbedaan Rumah Tapak dengan Apartemen
Hal mencolok yang membedakan landed house dengan apartemen adalah letak bagunannya. Apabila landed house menapak di tanah secara langsung, apartemen terletak di gedung bertingkat. Sekarang lebih dikenal dengan hunian vertikal.
Selain itu, landed house diminati karena status kepemilikan terhadap lahan rumah atau SHM. Sedangkan apartement atau rumah susun memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunana dan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun.
Ketika membeli rumah tapak, pemiliknya akan mendapatkan hak kepemilikan bersifat tunggal. Nilai properti apartemen seringkali terbatas karena pembatasan kepemilikan tanah. Sedangkan pemilik landed house memiliki kebebasan menyewakan atau menjual propertinya.
Keunggulan Memiliki Landed House
Memiliki landed house sendiri memberikan beberapa keunggulan bagi pemiliknya, antara lain:
- Memiliki kepemilikan atas lahan rumah yang dimiliki. Sehingga, pemiliknya dapat menggunakan lahan tersebut sesuka hati sesuai kebutuhan.
- Lingkungan lebih sehat karena keberadaan lahan sekitar. Pemilik dapat mendesain rumah agar memiliki taman asri atau pencahayaan cukup. Sehingga, pemilik mendapatkan rumah lebih sehat dan nyaman ditinggali.
- Pengeluaran lebih murah dan sedikit ketimbang tinggal di apartemen. Pemilik hanya perlu menyiapkan dana untuk petugas kebersihan dan keamanan sebagai pengeluaran rumah. Sedangkan di apartemen harus menyiapkan dana lebih besar untuk maintenance per bulan.
- Bebas untuk melakukan renovasi atau mengganti sesuai selera selama mengikuti peraturan maupun undang-undang sekitar.
- Rumah tapak lebih ramah lingkungan, karena anak-anak bisa bebas bermain di luar ruangan bersama dengan teman-teman seumurannya di lingkungan setempat.
- Cocok sebagai instrumen investasi karena nilai investasi dan peluang bisnisnya tinggi. Rumah menjadi salah satu investasi yang mudah diperjualbelikan. Sebab, masyarakat dari setiap kalangan ekonomi membutuhkan rumah untuk dihuni.
- Lebih luas untuk memelihara binatang atau merawat tanaman. Pemilik bisa mendapatkan area luas dan kebebasan dalam memelihara binatang.
Tips Memilih Landed House untuk Keluarga
Landed house bisa menjadi pertimbangan yang untuk apabila sedang mencari rumah. Apabila sudah memilih produk properti rumah yang satu ini, berikut ini beberapa tipsnya supaya mendapatkan lingkungan baik untuk keluarga.
1. Mengetahui Material Bangunan
Apabila ingin membeli rumah tapak, developer akan memberikan informasi dan penjelasan mengenai material yang digunakan untuk membangun rumah. Hal ini berguna untuk memperkirakan usia rumah sebelum melakukan renovasi pertama. Oleh sebab itu, pastikan agar bisa mengetahui material bangunan lebih tepat.
2. Skema Pembayaran dan Harga yang Jelas
Sebelum membeli rumah, skema pembayaran dan harga rumah menjadi hal penting. Tanyakan dan pertimbangkan skema pembayaran yang tidak terlalu membebankan. Apakah Anda ingin membeli secara tunai atau sistem Kredit untuk Pemilikan Rumah.
Kemudian tanyakan kepada developer berapa harga dari rumah tersebut, apakah sesuai dengan fasilitas maupun kualitas yang diperoleh. Hal ini akan membantu untuk tidak membebankan pembayaran kredit di kemudian hari.
3. Pertimbangkan Lokasi Rumah
Baik menyewa maupun membeli rumah, lokasi merupakan bahan pertimbangan penting. Ada beberapa hal yang sangat penting diketahui, seperti lokasi daerah, keamanan, akses, fasilitas umum, lingkungan, maupun jarak rumah dengan lokasi usaha hingga ke tempat kerja.
4. Melihat Potensi Nilai Investasi
Saat menentukan landed house jangan lupakan potensi pada nilai investasi di masa depan. Periksa perkembangan maupun rencana pembangunan di sekitar kawasan lokasi landed house. Apakah ada proyek-proyek pengembangan yang sedang berjalan, hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa nilai properti di kawasan tersebut sangat berpotensi dan bisa meningkat.
Contoh Model Rumah Tapak
Ada berbagai macam model landed house yang tersedia. Model-model ini bisa menjadi suatu referensi agar dapat pemilihan hunian sesuai gaya, seperti:
- Rumah Tipe 45, rumah ini memiliki luas tanah sekitar 90 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 45 meter persegi. Biasanya memiliki desain lebih luas dengan banyak ruangan.
- Rumah Tipe 36, tipe landed house ini lebih kecil dari Tipe 45. Rumah ini paling umum berdiri di Indonesia dengan luas tanah sekitar 72 meter persegi dan luas bangunan 36 meter persegi. Umumnya memiliki satu hingga dua kamar tidur, dapur, kamar mandi, ruang tamu, maupun garasi.
- Rumah Tipe 54, tipe ini mempunyai luas sekitar 108 meter persegi dengan luas tempatnya sekitaran 54 meter persegi. Tipe ini menawarkan ruang lebih luas dan nyaman untuk keluarga.
Kekurangan Landed House
Meskipun memiliki banyak keunggulan, rumah tapak ini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
- Sistem keamanan yang terkadang kurang memadai dan lebih rawan terkena kriminalitas. Bahkan bergantung dengan suatu kondisi pada lingkungan maupun peraturan dari RT setempat.
- Harga landed house yang semakin tinggi harganya dan memiliki lahan terbatas. Sehingga sering dibangun bersampingan dengan rumah lainnya.
- Bangunan yang bergandengan dengan rumah lainnya apabila daerah tersebut berpenduduk padat.
- Masalah teknis, seperti listrik konslet, kebocoran, dan lainnya harus diatasi mandiri.
Penutup:
Rumah Tapak dapat ditemukan sendiri atau memanfaatkan jasa agen properti. Apabila memilih mencari mandiri, pastikan memiliki lebih banyak waktu supaya bisa membandingkan dengan beberapa rumah. Sehingga mengetahui kelebihan dan kekurangan rumah masing-masing.